2 Mahasiswa Universitas Top Korea Ditangkap karena Keterlibatan “ NTH Room” – Hingga 60 Korban

KVIBES.ID, JAKARTA - Pada tahun 2020 lalu, Korea dan seluruh dunia terkejut mengetahui tentang “Ruang obrolan ke-N” – sebuah “ruang obrolan” di Telegram yang membagikan berbagai video eksplisit dan sensitif dari banyak korban. Namun skandal seks terus terjadi bahkan setelah bertahun-tahun. 

Khususnya, menurut situs media JoongAng Daily, “Ruang obrolan ke-N” telah merambah ke salah satu universitas ternama di Korea – Universitas Nasional Seoul (selanjutnya disebut sebagai “SNU”), dengan lebih dari 60 korban adalah siswa dari sekolah ini. 

Menurut pejabat keamanan siber Departemen Kepolisian Seoul, mereka telah menangkap total 5 tersangka yang terlibat dalam insiden “ruang obrolan ke-N”, 2 di antaranya adalah mahasiswa SNU. Orang-orang ini telah memanfaatkan gambar dan informasi yang diambil dari media sosial siswi untuk membuat pornografi palsu, dan kemudian menyebarkan rekaman tersebut melalui Telegram. Aksi mereka dimulai sejak Juli 2021 dan berlanjut hingga April tahun ini. 

Park – tersangka berusia 40 tahun dan alumni SNU, telah ditahan sejak 11 April karena membuat total 1.852 video dan gambar deepfake serta menyebarkan sekitar 100 video. Total korban Park berjumlah 48 orang perempuan, termasuk anak di bawah umur. Park diketahui mengenal para korban semasa berada di SNU. 

Baca Juga: Kim Hye-yoon Tampil Cantik Dan Berubah Menjadi “Angsa Hitam” dalam Gaun Hitam Elegan Namun Seksi

Baca Juga: Konser Born Pink- BLACKPINK Jadi Tur Terbesar oleh Artis Asia dalam Sejarah 

Selain itu, semua video yang disebarkan oleh Park mendapat bantuan dari kaki tangan Kang (31 tahun). Saat kasus ini pertama kali diselidiki, Kang masih menjadi mahasiswa hukum SNU, namun telah lulus. Kang akhirnya ditangkap pada 16 Mei. 

Dilaporkan bahwa Kang mengambil foto kelulusan teman-teman sekelasnya untuk dijadikan video pornografi dan mengirimkan rekaman tersebut ke Park. Kemudian, setelah menerima informasi pribadi dan gambar dari Kang, Park mempublikasikannya ke ruang obrolan seks dan streaming langsungnya. 

Sebelumnya, beberapa korban telah melaporkan kasus tersebut ke 4 departemen kepolisian setelah mengetahui bahwa mereka menjadi korban ruang obrolan seks. Namun, polisi menolak semua laporan tersebut dengan klaim bahwa mereka menghadapi “kesulitan” saat mencari kedua tersangka tersebut. 

Baca Juga: Di Tengah Huru Hara, Seungri Dikabarkan Membuka Klub Malam Di Kamboja

Baca Juga: Lagu 'Drama' aespa diputar sebagai Background Music Untuk Acara 'The Kardashians'

Kasus tersebut baru diselidiki setelah departemen keamanan siber mendapat perintah dari Badan Kepolisian Nasional. 

Bagaimana menurut mu?
Sumber: kbizoom