Tuai Berbagai Kritikan, SBS News Ungkap Alasan Telah Mengedit Pidato Kemenangan Michelle Yeoh di Oscar

KVIBES.ID, Jakarta - Usai dikritik netizen, SBS News mengungkapkan alasan mengedit pidato kemenangan Michelle Yeoh yang memenangkan Best Actress Awards di Academy Awards ke-95.

Baca Juga: Michelle Yeoh Menjadi Orang Asia Pertama Yang Memenangkan Best Actress Award di Oscars!

Michelle Yeoh yang naik ke atas panggung atas kemenangannya sebagai Best Actress, berkata, “Untuk semua anak laki-laki dan perempuan yang terlihat seperti saya menonton malam ini, ini adalah mercusuar harapan dan kemungkinan. Ini adalah bukti bahwa mimpi itu besar, dan mimpi itu akan menjadi kenyataan. Dan untuk para wanita, jangan biarkan siapa pun memberi tahu anda bahwa anda pernah melewati masa jaya anda. Jangan pernah menyerah."

Adegan ini dilaporkan oleh penyiar terestrial MBC, KBS, SBS serta saluran program yang komprehensif. Namun, hanya "SBS Eight O'Clock News" yang menghapus suara bagian di mana Michelle Yeoh menyebut "Wanita" dan menunjukkan subtitle yang diparafrasekan yang berbunyi "Jangan biarkan siapa pun memberi tahu anda bahwa anda pernah melewati masa jaya anda".

Netizens berkomentar:

"Saya tidak percaya Anda memotong kata yang paling penting dalam pidato penerimaannya",

"Apa alasan Anda menghapus kata 'wanita'?"

"Anda harus bertanya kepada Michelle Yeoh apakah itu sesuai dengan niatnya"...

SBS News kemudian menjelaskan kepada Newsen, “Kami pikir kalimat ‘Jangan biarkan siapa pun memberi tahu anda bahwa anda pernah melewati masa jaya anda’ tidak hanya berlaku untuk wanita, jadi kami menghapus kata ini.”

Namun, kontroversi belum mereda karena pernyataan ini dapat dilihat sebagai pengakuan bahwa SBS News tidak memberitakan pidato penerimaan Michelle Yeoh sebagaimana adanya, melainkan ditafsirkan dan diedit sendiri.

Michelle Yeoh adalah seorang aktris yang selalu tertarik dengan hak asasi perempuan dan berbicara tentang hal ini. Oleh karena itu, tampak jelas bahwa dia bermaksud untuk menunjuk “wanita” dalam pidato kemenangannya. Baru-baru ini ia menerbitkan sebuah artikel di New York Times berjudul "Krisis yang Mengubah Hidupku 8 Tahun Lalu Terus Terjadi", di mana dia menunjukkan bahwa kemajuan perempuan di setiap bidang, termasuk komunitas lokal, politik domestik dan politik internasional, harus divitalkan.