Pada Maret 1945 di kota Gyeongseong, terlihat seorang pria dan wanita turun dari sebuah kereta.
Mereka terlihat seperti seorang pengelana. Si pria lalu membeli sebuah koran dari seorang anak lelaki.
Bocah penjual koran tersebit juga menyelipkan kertas lain berisi ‘berita sebenarnya’ yang menyebutkan tentang serangan udara di Tokyo.
Tulisan itu ditulis oleh pemberontak Korea/Joseon.
Akan tetapi, tak lama setelahnya petugas otoritas Jepang muncul dan menyisir orang-orang yang ketahuan membawa kertas berita tersebut.
Semua orang yang ketahuan dipaksa untuk bergabung menjadi pasukan militer.
Di tempat lainnya, seorang pria terlihat sedang diikat di sebuah kursi sambil disiksa.
Pria ini adalah Jang Tae Sang (Park Seo Jun), pemilik rumah pegadaian yang disebut dengan Griya Harta Emas.
Meskipun demikian, Griya Harta Emas bukanlah pegadaian biasa karena reputasinya sangat bagus dan membuat orang-orang antri dengan membawa barang berharga mereka.
Apalagi, petugas garis depan mereka, manajer Gu punya mata yang jeli yang dapat melihat barang-barang palsu sehingga mereka tidak akan kecolongan.
Seorang pria muda bernama Beom O bertugas mengantar setroli penuh dengan barang berharga kepada seorang wanita yang dipanggi bu Nawol, yang nantinya bertugas untuk menyimpan barang-barang tersebut ke dalam brankas.
Setelah itu, Tae Sang masuk dan bertanya apakah bu Nawol sudah menyiapakan set mangkuk teh untuk nyonya Maeda.
Tae Sang kemudian mendeskripsikan dirinya sebagai pria mandiri yang bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya.
Kalau begitu, apa alasannya saat ini dirinya malah berakhir di ruang siksaan?
Ternyata, alasannya adalah dugaan perselingkuhan. Komisaris Ishikawa, orang yang menyiksa Tae Sang mencurigai Tae Sang berselingkuh dengan istrinya, nyonya Maeda.