Bola alien raksasa yang sudah setahun ini ada di bumi bisa berubah menjadi monster alien raksasa.
Tidak hanya itu, selain bisa berubah menjadi monster besar, bola alien juga memiliki bola-bola kecil lain di dalamnya.
Bola-bola kecil yang terpisah itulah yang monster yang sedang mereka hadapi saat ini. Mahluk kecil itu bisa menyebar dengan leluasa, menyerang dan memakan manusia. Itulah alasan para murid dilatih menggunakan senjata, agar mampu melawan persebaran itu.
Kemudian, mereka mendengar suara. Lee Choon Ho memerintahkan para murid dalam posisi siaga dan semua orang siap menembak.
Tapi ternyata, suara itu berasal dari Tae Man dan Hee Rak.
Seketika, Lee Choon Ho memerintahkan mereka untuk menahan tembakan namun sebuah tembakan dikeluarkan oleh Ae Seol dan hampir melukai Hee Rak.
Mereka kembali ke sekolah dan disambut tatapan bingung sekaligus penasaran dari murid kelas lain.
Melalui flashback, diketahui bahwa keputusan pemerintah untuk merekrut warga sipil higga anak sekolah ternyata sudah pasti dikarenakan situasi sudah sangat buruk.
Satu bola alien saja mampu menghancurkan seluruh divisi tentara. Pemerintah khawatir dengan jumlah tentara yang ada saat ini tidak akan cukup untuk melawan bila seluruh bola yang saat ini melayang jatuh.
Ditambah lagi, senjata dan amunisi yang mampu menghabisi monster itu hanyalah amunisi yang berbahan uranium. Itu pun hanya mampu menghabisi monster yang versi kecil saja.
Saat ini, mereka kekurangan amunisi dan senjata. Bahan baku untuk membuat senjata pemusnah itu tidak cukup.
Kondisi kelas 3-2 yang pulang dengan membawa luka, juga dalam kondisi yang terguncang otomatis memancing rasa ingin tahu murid-murid lain.
Beberapa murid dari kelas 3-2 juga mulai berpikir untuk pulang karena ketakutan.
Akan tetapi, Lee Choon Ho memberikan pengertian bahwa tempat yang paling aman saat ini adalah sekolah karena di sini mereka diajarkan cara untuk melawan dan bertahan.
Sedangkan rumah tidak akan lagi menjadi tempat yang aman jika salah satu bola jatuh di rumah mereka. Warga sipil tidak akan memiliki senjata untuk melawannya.
Murid-murid berada dalam dilema. Perbedaan pendapat antara murid yang ingin pulang dan tetap tinggal membuat situasi makin panas dan rumit.