Namun, di sore yang sama, ketika Si Wan sedang dalam perjalanan pulang, ia dijebak dan dituduh telah menusuk seseorang di parkiran kemudian langsung dibawa ke penjara.
Penonton lalu dibawa kembali ke malam ketika sang uskup menelepon layanan Rainbow Taxi. Sebagai klien, sang uskup memberitahu Do Ki kalau putranya, Si Wan dipenjara karena telah mengekspos tiga orang.
Tiga orang ini adalah Kim Hyung Sub (ketua geng Vietnam), Kang Pil Seung (CEO Feel Consulting), dan CEO Yang.
Tim Rainbow Taxi menyimpulkan kalau uang-uang yang ditransfer ke luar Korea Selatan ini ada hubungannya dengan Black Sun dan Ha Joon.
Mereka memutuskan untuk mengambil kasus ini dan menolong Si Wan yang hidupnya mungkin berada dalam bahaya.
Karena dalam beberapa hari, Si Wan dijadwalkan akan menjalani persidangan, Do Ki, Kyung Goo, dan Jin Eon membuat mereka ditangkap dan dikurung di penjara yang sama dengan Si Wan.
Sementara itu, Pak Jang sempat mendapat telepon dari Hyun Jo sebelum kematiannya. Hyun Jo memberitahu Pak Jang kalau skandal Black Sun hanyalah puncak sebuah gunung es dari sekian banyak kegiatan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh organisasi.
Hyun Jo meminta pak Jang untuk memeriksa sebuah kasus lama sebagai imbalan untuk menyelematkan nyawanya.
Namun, sebelum pak Jang bisa berbuat apapun, Ha Joon sudah keburu menghabisi Hyun Jo.
Pak Jang mendatangi kamar mayat tempat jasad Hyun Jo disimpan dan melihat cincin yang sama.
Pak Jang juga berhasil mendapat akses untuk menyelidiki kasus yang dikatakan oleh Hyun Jo dan mengetahui tentang panti asuhan itu dan bagaimana anak-anak di sana entah hilang atau tewas.
Di penjara, Do Ki menegaskan dominasinya dengan berpura-pura menjadi orang gila dan mengancam semua napi dalam sel.
Ketika ia menyadari kalau ada banyak dari para napi yang menjadikan Si Wan targetnya, Do Ki mengancam akan membunuh napi yang mencoba membahayakan Si Wan.
Do Ki juga memberi Si Wan semprotan merica untuk berjaga-jaga. Setelah melalui beberapa hari di dalam penjara, Do Ki menemukan suatu kejanggalan.