Langkah pertama, Kyung Doo dan Jin Eon berhasil menghentikan acara lelang yang akan berlangsung dengan mencuri barang-barang antik.
Langkah kedua, Go Eun menyamar sebagai pelanggan dari salah satu kantor penukaran valuta asing yang dimiliki oleh sang uskup.
Di sana, ia menggunakan sebuah perangkat untuk menghapus semua data di komputer dan menghentikan transaksi internasional mereka sehingga akan membuat bisnis sulit berjalan dengan lancar.
Ketika sang uskup diberitahu tentang penahanan proses aliran uang dalam bisnisnya, ia meminta untuk bertemu Do Ki secara langsung.
Di saat yang bersamaan, pak Jang menemui Ha Joon di selnya.
Pak Jang mengatakan kalau ia mempertaruhkan nyawanya untuk datang mempertlihatkan sebuah dokumen kepada Ha Joon.
Pak Jang langsung ditangkap oleh bawahan sang uskup.
Sementara Do Ki pun dipertemukan dengan sang uskup. Melihat keteguhan Do Ki, sang uskup memprediksi bagaimana Do Ki akan mati.
Namun, Do Ki tidak mundur. Sang uskup kemudian menggunakan kematian ibu Do Ki untuk memancing emosinya dan meniupkan sebuah pluit yang membuat Do Ki menderita karena PTSD nya kambuh.
Para penjaga menyuntikkan obat penenang kepada Do Ki kemudian membawanya pergi untuk dihabisi.
Kyung Goo dan Go Eun yang berada di persembunyian mereka menyadari ada banyak VIP yang bisnisnya terdampak sedang menuju ke dalam penjara.
Di selnya, Ha Joon membuka dokumen yang diberikan oleh pak Jang dan menyadari kalau dirinya adalah seorang anak hilang bernama Kim Dan Woo.
Setelah sang uskup menculiknya saat kecil, orang tuanya terus mencari dirinya dengan putus asa selama bertahun-tahun.
Ha Joon melihat selembaran kertas berisi informasi anak hilang yang dibuat oleh orang tuanya dan sangat terkejut saat melihat foto sang ayah.