Lee Yeon berjanji untuk melakukan apapun yang diinginkan Taluipa asal Lee Rang diizinkan untuk bereinkarnasi.
Akhirnya Lee Yeon membuat kesepakatan dengan Taluipa dengan beberapa syarat.
Satu, Lee Yeon akan kembali bekerja untuk Taluipa. Dua, Lee Yeon akan tetap menjadi gumiho sampai dengan batas waktu yang Taluipa inginkan.
Namun, Lee Yeon menolak menjadi mahluk abadi dan menolak menandatangani kontrak kerja abadi sehingga mereka membuat penyesuaian.
Lee Yeon akan tetap menjadi gumiho dan membantu Taluipa menjaga keseimbangan dunia sampai Ji Ah, istri Lee Yeon meninggal dunia.
Setelah selesai membuat kesepakatan, Lee Yeon mengira hidupnya akan kembali lancar. Namun ternyata muncul masalah.
Ketika gerhana bulan berlangsung, seorang pria bertopeng menyusup ke kantor akhirat dan mengambil batu pelindung yang ditaruh di atap kantor.
Tanpa batu pelindung, batas antara alam manusia dan alam baka akan menghilang sehingga roh jahat bisa dengan mudah masuk dan membuat kekacauan.
Yeon diberi tugas oleh Taluipa untuk menemukan si pria misterius itu dan membawa kembali batu pelindung ke kantor akhirat.
Taluipa memberi Lee Yeon sebuah jam tangan dan membuka sebuah pintu di salah satu lemarinya.
Lee Yeon diminta untuk masuk ke dalam pintu tersebut dan harus kembali sebelum fajar.
Ternyata pintu tersebut merupakan gerbang waktu yang membawa Lee Yeon kembali ke tahun 1938 di era kolonialisme Jepang.
Seperti itulah penjelasan tentang bagaimana Lee Yeon yang mempunyai ponsel pintar bisa tiba-tiba ada di hadapan tentara Jepang.
Singkatnya, tidak butuh waktu lama bagi Lee Yeon untuk menemukan si pria bertopeng misterius.
Ia mengejar si pria sampai ke Stasiun Gyeongseong dan menyaksikan pemberontak Korea berusaha melawan tentara Jepang.