In Hae menjelajahi rumah dan istirahat di salah satu kamar.
Karena merasa lapar, In Hae pergi untuk membeli mie instan di sebuah toko. Dari sana, In Hae melhat Woo Hyeol sedang mencari sesuatu di tempat sampah.
Woo Hyeol melihat In Hae dan menatap lapar ke mie instan yang dipegang In Hae.
In Hae akhirnya memberikan paket gratisan mie instannya kepada Woo Hyeol dan Woo Hyeol ternyata sangat menyukainya.
Woo Hyeol bahkan memuji aroma dan rasa mie instan dan In Hae menyadari Woo Hyeol terlihat mabuk.
Woo Hyeol bahkan mengira In Hae adalah Hae Sun. Ia mengingat momen ketika Hae Sun mengajaknya ke sebuah rumah bobrok dan membuatnya menjadi tempat persembunyian mereka.
Penjaga toko akhirnya membangunkan Woo Hyeol yang pingsan dan mengirimnya pergi.
Woo Hyeol melihat seekor kucing lain dan kali ini si kucing benar-benar berubah menjadi Ko Yang Nam.
Yang Nam langsung menyadari kalau Woo Hyeol saat ini bukanlah vampir maupun manusia.
Mereka duduk bersama dan berbicara. Yang Man menjelaskan bahwa tanpa pemiliknya, peti kehilangan kekuatannya dan berubah menjadi arang.
Ketika Woo Hyeol mengungkapkan bahwa yang membuka peti matinya adalah seorang manusia wanita, Yang Nam terkejut karena seharusnya peti tidak bisa dibuka dengan begitu mudah.
Keesokan paginya, In Hae terbangun karena panggilan mengejutkan. Dia pergi ke apartemen lamanya dan melihat para pekerja sudah siap untuk menghancurkannya.
Ia mencoba menghentikan mereka karena masih harus mengambil beberapa barangnya namun, sebagai gantinya para pekerja mulai melemparkan barang-barangnya dari jendela.
Do Sik sampai tepat waktu dan menegur pegawainya karena berbuat demikian. Dia menghampiri In Hae dan keduanya saling mengenali satu sama lain.
Do sik dan In Hae pernah bertemu saat kuliah ketika sepeda Do Sik hampir menabrak In Hae.