Do Sik terlihat seperti jatuh cinta pada In Hae saat In Hae menutup luka di tangan Do Sik.
Di masa kini, mereka berbincang di sebuah kedai kopi dan Do Sik meminta maaf atas perlakuan pekerjanya.
Do Sik menwarkan bantuan namun In Hae menolaknya dan setuju untuk mengambil barang-barangnya di akhir pekan.
Sebelum pergi, Do Sik memberikan kartu namanya kepada In Hae.
Di dalam mobil, Do Sik meminta supirnya untuk mencari tahu tentang penipuan sewa rumah.
Woo Hyeol sampai di rumahnya dan menemukan pintunya terkunci.
Ia mengingat kembali perkataan Yang Nam bahwa seharusnya manusia tidak bisa membuka petinya. Jadi, In Hae pasti bukan manusia biasa.
Woo Hyeol diinterupsi oleh seorang tetangga wanita yang merasa curiga dengan Woo Hyeol.
Woo Hyeol mengaku sebagai pemilik rumah dan menjelaskan bahwa ia telah memberikan kuncinya kepada orang lain.
Di perjalanan pulang, In Hae melihat penipu yang mengambil uangnya. Kali ini orang itu berpura-pura mengumpulkan donasi.
In Hae memanggilnya dan mulai mengejarnya.
Saat In Hae hampir tertabrak mobil di jalan, luka gigitan Woo Hyeol di lehernya menimbulkan rasa sakit dan Woo Hyeol segera mencari In Hae.
In Hae kehilangan jejak si penipu namun terus melakukan pencarian.
Sementara Woo Hyeol mengeluarkan sebotol kecil darah yang diberikan oleh Yang Nam yang berpesan agar Woo Hyeol melindungi In Hae dan membuatnya tetap berada di dekatnya.