Kemudian, supir Do Sik memberitahunya bahwa seorang wanita bernama nona Na akan datang ke Korea. Do Sik bilang ia akan menyambutnya di bandara.
Sementara itu, Woo Hyeol memberitahu Dong Seop mengenai luka gigitan yang didapatkannya dari In Hae namun luka itu sudah tidak ada lagi di lehernya.
Ketika Dong Seop menerima pesanan dari sekolah di seberang jalan, Woo Hyeol menawarkan diri untuk mengantarkannya karena ia melihat In Hae di sana.
Ia menyerahkan pesanan makanan itu kepada seorang pria yang memintanya untuk membuang sampah dan mengetahui kalau ternyata In Hae adalah perawat yang bekerja di sekolah tersebut.
Setelah melihat In Hae merawat seorang murid dari jendela, seorang satpam mendorong Woo Hyeol hingga jatuh ke tanah.
Sebuah ide terlintas di benak Woo Hyeol dan ia meminta pekerjaan kepada si satpam.
Seorang petugas kebersihan wanita mendengar permintaan Woo Hyeol dan memberinya pekerjaan.
Secara natural para gadis di sekolah terpesona kepada Woo Hyeol saat ia mendorong keranjang alat kebersihan.
Pria yang dulu pernah menabraknya menggunakan motor kini muncul menggunakan skateboard dan menabrak Woo Hyeol lagi. Mereka kembali bertengkar.
Sementara itu, Ko Yang Nam mengunjungi toko tarot milik Sang Hae. Yang Nam berkata kalau ia harus memberikan berita buruk kepada temannya.
Sang Hae mencoba membacakan tarot kepada Yang Nam namun Yang Nam mengkritiknya karena hanya menggunakan satu dek kartu.
Sang Hae kemudian sadar bahwa Yang Nam bukanlah manusia dan menyerahkan sebuah menu yang didalamnya ada juga opsi untuk membeli darah.
Woo Hyeol masuk ke dalam kantor In Hae dan membuatnya panik.
In Hae pikir para murid akan terancam bahaya dan ketika seorang remaja lelaki masuk ke ruangan dalam kondisi mimisan, In Hae mengusir Woo Hyeol keluar dari ruangan.