Jika In Hae jatuh cinta, darahnya akan menjadi cukup panas untuk mengubah Woo Hyeol menjadi manusia.
Setelah makan malam, Do Sik mengantar In Hae pulang.
Ia bahkan memberikan In Hae hadiah pindah rumah berupa alat untuk mempertahankan diri.
Woo Hyeol mengamati keduanya dari atas atap rumah.
Ketika In Hae masuk ke dalam rumah, ia mencoba menyuruh Woo Hyeol untuk berhenti dari pekerjaannya di sekolah, tetapi Woo Hyeol menolak.
Keesokan harinya, In Hae melihat Woo Hyeol sedang menolong salah seorang petugas kebersihan wanita.
Woo Hyeol membujuk wanita itu untuk mengistirahatkan kakinya yang sakit di ruang kesehatan sekolah.
Wanita itu menurut dan saat In Hae sedang memberikannya obat, wanita itu memuji-muji Woo Hyeol.
Si pengendara motor muncul lagi dan melemparkan sampah ke tempat yang salah di hadapan Woo Hyeol.
Woo Hyeol penasaran di mana laki-laki itu dan temannya berkumpul dan pergi untuk memeriksanya.
Woo Hyeol memunguti beberapa botol minuman keras tetapi melewatkan sebatang rokok yang memicu kebakaran.
Mobil pemadam tiba dan terjadi kekacauan. Si pengendara motor dan teman-temannya menyalahkan Woo Hyeol.
Para petugas kebersihan wanita mencoba untuk membela Woo Hyeol namun tidak didengarkan.
Saat itulah, In Hae menjewer si murid dan menyeretnya ke depan kepala sekolah dan guru-guru lain.
Di sisi lain, pemilik toko daging masih mencurigai Woo Hyeol. Ia mengingat-ingat ketika area tersebut akan dikembangkan tetapi tidak bisa karena pemilik mansion menolak untuk menjualnya.