San Yeong meneliti berkas dan melihat bahwa Yeom Seung Ok, kakek Hae Sang ditunjuk sebagai CEO di tahun 1958, di tahun yang sama dengan kasus Mok Dan.
San Yeong juga melihat sebuah foto lama perusahaan dan sadar kalau ia melihat tempat ini di dalam penglihatannya.
Saat sedang membaca berkas lebih lanjut, San Yeong melihat Mok Dan dan keluar dari mobil untuk mengikutinya meski saat itu di luar sedang hujan.
San Yeong melihat bagaimana Man Wol membujuk Mok Dan untuk mengikutinya ke rumah nyonya Na dengan iming-iming makanan.
Man Wol menipunya dan membawanya ke kematian yang menyakitkan.
Mereka membuat Mok Dan kelaparan dan melakukan ritual di luar ruangan tempatnya ditawan.
Ketika tiba waktunya, Man Wol menghabisi Mok Dan lalu memotong-motong tubuhnya.
Semua hal ini dilakukan atas perintah Na Byung Hee dan juga Yeom Seung Ok. Sebagai ganti nyawa Mok Dan, perusahaan mereka menjadi sukses dan para warga desa mendapatkan bayaran berupa uang dan makanan.
Di saat San Yeong mengikuti hantu Mok Dan yang menuju ke rumah nyonya Na, di dalam rumah, Hae Sang menuntut kebenaran dari sang nenek.
Nyonya Na hanya berkata kalau ia dan suaminya membayar untuk menjadikan Mok Dan sebagai hantu remaja demi kesuksesan perusahaannya.
Nyonya Na kemudian menyebut ibu Hae Sang bodoh karena ingin menyingkirkan roh jahat tersebut.
Di luar, San Yeong meratapi kematian Mok Dan sebagaimana yang dilihatnya dalam penglihatan.
Hong Sae mencari San Yeong dan menemukannya di depan rumah nyonya Na sedang menangis di tengah hujan.
Sebelum sempat keluar dari mobil, ia melihat Hae Sang mendekati San Yeong. Namun San Yeong mencoba mengonfrontasi Hae Sang atas perbuatan keluarganya terhadap Mok Dan.