Baekhyun, Xiumin, dan Chen EXO Bantah Semua Klaim SM Entertainment, Titik Terang Belum Ketemu

KVIBES.ID, JAKARTA - Belum mendapat titik terang, masalah EXO CBX (Chen, Baekhyun, dan Xiumin) dengan SM Entertainment terus bergulir dalam babak baru. 

Lin Law, mewakili anggota EXO-CBX merilis pernyataan baru tadi malam membantah klaim yang dibuat oleh SM Entertainment mengutip 3 poin utama. 

Point utama itu meliputi perbedaan kontrak member EXO Cina, data penyelesaian, dan asalah manajemen serta kontrak perusahaan. Adapun penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Jang Sung Kyu, Sooyoung SNSD, dan Lee Eun Ji Menjadi MC di Program Hiburan '290 Million KRW: Marriage War'

1. Keputusan sebelumnya yang dibuat oleh FTC berkaitan dengan kontrak mantan anggota EXO, Tao.

Karena Tao adalah anggota Tionghoa, situasinya sangat berbeda dari awal dan tidak dapat dibandingkan dengan situasi saat ini dengan anggota CBX.

2. SM mengklaim pada pagi hari tanggal 5 Juni dalam siaran pers bahwa mereka telah memberikan data/pernyataan penyelesaian dengan anggota CBX, hingga akhir hari kemarin (18:00 KST) kemarin, belum ada data yang diterima.

Baca Juga: Film Pendek Sulli 'Persona: Sulli' Diperkirakan Juga Akan Rilis di Korea Selatan!

3. Lin Law berbagi bahwa SM telah memberikan tekanan yang signifikan kepada anggota yang menandatangani kontrak pertama mereka pada tahun 2010 dan 2011 selama pembaruan mereka tahun lalu, dengan catatan khusus dari Baekhyun.

4. Baekhyun dipaksa dalam jumlah yang cukup banyak sebelum anggota menyetujui pembaruan bahwa EXO akan dirugikan jika dia tidak memperbarui yang menyatakan bahwa ada deposit kontrak yang dipertaruhkan. Baekhyun pada saat itu berada di militer.

5.Selain itu, dalam kontrak disebutkan bahwa deposit kontrak diberikan 1 tahun setelah tanggal perjanjian penandatanganan kontrak, hingga hari ini, tidak ada deposit kontrak yang dibayarkan oleh SM Entertainment.

Baca Juga: MV BTS 'Dynamite' Lampaui 1,7 Miliar Views di YouTube, Buat Rekor Baru

Selanjutnya, member EXO harus mencari berita mengenai agensi mereka (t/n: mengacu pada perubahan yang terjadi di awal tahun di SM 3.0) melalui pelaporan melalui outlet berita dan tidak diberikan rasa aman.

Lin Law merasa mereka memiliki hak untuk mewakili dan menyerukan paksaan yang terjadi di SM Entertainment terhadap agensi terhadap artis mereka.