KVIBES.ID, Jakarta - YG Entertainment alami penurunan harga saham lebih dari 10%, akibat rumor pontensi pembubaran group BLACKPINK.
Data dari Bursa Korea pada tanggal 21 mengungkapkan bahwa harga saham YG Entertainment turun menjadi 69.200 KRW (51,59 USD) per saham, penurunan besar sebesar 13,28% dari hari sebelumnya ketika harga saham berada pada 79.800 KRW (59,50 USD) per saham.
Hal ini telah menghapus sekitar 100 juta USD kapitalisasi pasar YG dalam satu hari, dan ini adalah nilai terendah yang pernah diperdagangkan saham tersebut dalam hampir lima bulan ketika harga saham berada di sekitar 66.700 KRW (49,73 USD) per saham pada awal Mei 2023.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa kontrak BLACKPINK dengan YG Entertainment berakhir pada tanggal 7 bulan lalu. Dari anggota grup, Sports Seoul melaporkan bahwa hanya Rosé yang memutuskan untuk memperbarui kontraknya dengan perusahaan.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa anggota yang tersisa, Jennie , Jisoo , dan Lisa , akan menandatangani kontrak dengan label lain. Menanggapi laporan ini, YG Entertainment mengklarifikasi "Belum ada keputusan perpanjangan yang diselesaikan pada tahap ini, diskusi masih dilakukan."
Baca Juga: FIFTY FIFTY Akan Merilis Album Kompilasi Baru Bertajuk 'The Beginning'
Meskipun harga saham YG Entertainment terpukul besar karena ketidakpastian mengenai masa depan BLACKPINK, ada perkiraan optimis yang dibuat di pasar sekuritas Yeouido.
Lee Sun Hwa, peneliti KB Securities, baru-baru ini meningkatkan target proyeksi harga saham untuk YG Entertainment dari 83.000 KRW menjadi 95.000 KRW.
Lee Sun Hwa menjelaskan keputusannya, dengan menyatakan "Kekhawatiran pasar terhadap pembaruan kontrak BLACKPINK dan potensi biaya kontrak eksklusif sangatlah besar. Namun, meningkatnya nilai kekayaan intelektual dari artis pendatang baru mungkin mengimbangi dampaknya, bahkan jika BLACKPINK memutuskan untuk tidak memperbarui kontrak mereka."
Baca Juga: Tindak Tegas Calo, Penggemar Yang Menjual Tiket Konser IU Ilegal Dikeluarkan Permanen Dari Fanclub
Menambah pandangan positif ini, Nam Soo Lee seorang Kiwoom Securities peneliti, juga menaikkan target harga dari 78.000 KRW menjadi 100.000 KRW.
Nam Soo Lee mengamati "Bahkan jika BLACKPINK tidak kembali sebagai grup penuh pada tahun 2024, ada kemungkinan besar album solo dari para anggotanya akan sukses, seperti yang terlihat pada karya solo Jisoo. Selain itu, ada potensi peningkatan keuntungan dari artis-artis pendatang baru. seperti TREASURE dan Baby Monster."