KVIBES.ID, JAKARTA - Pada tanggal 24 Juli, HYBE mengungkapkan bahwa Lee Jae Sang, yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Strategy Officer, akan menggantikan Park Ji Won sebagai CEO.
Menyusul pengumuman perubahan kepemimpinan yang menonjol, saham perusahaan telah anjlok ke titik terendah dalam 18 bulan.
Berita ini menuai skeptisisme dari para investor dan penggemar, yang menyebabkan penurunan dramatis dalam nilai saham HYBE.
Pada hari Kamis, 25 Juli, saham perusahaan ditutup pada KRW 170.000 (sekitar USD 123), menandai harga terburuk sejak Januari 2023.
Pengangkatan Lee telah memicu reaksi keras, terutama karena munculnya kembali skandal-skandal dari masa lalunya.
Tuduhan terhadap Lee mencakup klaim "mengancam" mantan wakil presiden ADOR dan memaksa rilis komunikasi pribadi yang melibatkan CEO Min Hee Jin.
Selain itu, masa jabatan Lee sebagai CEO HYBE America telah dirusak oleh kesulitan keuangan.
Di bawah kepemimpinannya, HYBE America mengakuisisi Ithaca Holdings pada tahun 2021. Perusahaan tersebut telah melaporkan kerugian tahunan yang besar sebesar KRW 70,1 miliar (USD 50,8 juta) dan KRW 142 miliar (USD 103 juta) selama dua tahun terakhir.
Baca Juga: GOLDEN Milik Jungkook BTS Puncaki Tangga Album iTunes di 106 Negara
Investasi dalam NFT melalui Levvels, usaha lain yang melibatkan Lee, juga bermasalah.
Levels melaporkan kerugian operasional sebesar KRW 18,0 miliar (USD 13,0 juta) untuk tahun 2023, dengan kerugian tambahan sebesar KRW 3,50 miliar (USD 2,53 juta) pada kuartal pertama tahun 2024.