KVIBES.ID, JAKARTA - FIFTY FIFTY ciptakan kesuksesan mereka sendiri dan menjadi fenomenal dengan lagu 'Cupid'.
Girl grup FIFTY FIFTY kini mencapai peningkatan popularitas yang signifikan karena lagu comeback terbaru mereka 'Cupid' viral dan diminati terutama oleh pasar mancanegara.
CEO FIFTY FIFTY melakukan wawancara di mana dia mengungkapkan bahwa Billboard sama sekali tidak ada dalam pikiran mereka dan mereka sama sekali tidak punya dana untuk pemasaran global.
Baca Juga: 'BLACKPINK The Game' Tembus 1 Juta Lebih Pre-Order, Belum Resmi Rilis
Seperti yang ada dalam pemberitaan pekan lalu, lagu 'Cupid' memulai debutnya di No. 100 di Billboard's Hot 100.
Sebagaimana Billboard merupakan peringkat mingguan lagu paling populer di Amerika Serikat, hal ini menjadikan mereka grup K-pop tercepat dalam sejarah yang memasuki tangga lagu.
Tidak berhenti sampai disitu, 4 April lalu Billboard mengungkapkan bahwa Fifty Fifty "Cupid" telah naik ke No. 94 di minggu kedua di Hot 100, menandai puncak baru untuk lagu tersebut.
Baca Juga: Pose Mirror Selca Ini Sedang Hits Dikalangan Idol K-Pop dan Artis Korea, Sudah Coba?
'Cupid' juga mencapai puncak baru di Global 200 Billboard dan Global Exclude US minggu ini, di mana masing-masing naik ke No. 37 dan No. 39. Selain itu, lagu tersebut naik kembali ke No. 9 di tangga lagu Penjualan Lagu Digital Dunia Billboard.
Pencapaian lainnya, Tangga Lagu Resmi Britania Raya (biasanya dianggap sebagai Inggris Raya yang setara dengan tangga lagu Amerika Serikat Billboard) mengumumkan bahwa hit viral Fifty Fifty "Cupid" telah memulai debutnya di No. 96 di Tangga Lagu Resmi.
Dengan pencapaian ini, Fifty Fifty telah menjadi girl grup K-pop tercepat dalam sejarah yang memasuki Tangga Lagu Resmi, setelah mencapai prestasi tersebut kurang dari lima bulan setelah debut mereka.
Baca Juga: Mingyu Seventeen Pamer Foto 'Bukber' Geng 97 Line
Sebuah pencapaian mengesankan untuk girl grup yang memulai debutnya bukan dari top agensi. Di mana CEO mereka dengan terang-terangan mengatakan tak memiliki dana untuk pemasaran global.
Ia juga berbagi bahwa setelah mini album pertama mereka, ia harus menjual mobilnya dan makan makanan murah untuk menutupi biaya produksi.
Selain itu ia juga mengungkapkan harus merekam lagu-lagu FIFTY FIFTY di studio rekaman kenalannya untuk biaya produksi yang lebih murah.