KVIBES.ID, Jakarta - Saat ini, industri K-pop sedang mengalami masa guncangan setelah perselisihan internal mengenai hak operasional SM Entertainment.
Baru-baru ini, co-CEO SM Lee Sung Soo membuat beberapa klaim terhadap pendiri SM Entertainment, menuduh pamannya Lee Soo Man menggunakan visinya untuk 'Smart Music City' sebagai sarana untuk memajukan keserakahan dan ambisinya sendiri.
Saat berbicara tentang "sustainability" lingkungan dan menanam lebih banyak pohon, visi nyata Lee Soo Man adalah mendirikan kasino di 'Kota Musik' di mana Ganja akan legal.
Baca Juga: Lee Sung Soo: HYBE Adalah Penyelamat Lee Soo Man dan Bukan SM
Menurut visi Lee Soo Man, 'Kota Musik' ini terutama akan menarik wisatawan dan konsumen di usia remaja dan dua puluhan, dan Lee Soo Man adalah penganjur "melegalkan ganja," yang akan "memungkinkan orang untuk lebih menikmati musik dan hiburan."
Untuk mempromosikan ideologinya, Lee Sooman sering memasukkan kata-kata seperti "Sustainability" dan "Penghijauan" dalam berbagai lagu artis SM.
Lee Sung Soo mengklaim bahwa Lee Soo Man merusak comeback aespa. Awalnya, girl grup ini akan merilis album baru pada 20 Februari, menjelang konser solo pertama mereka di Seoul pada 25-26 Februari.
Sayangnya selama proses produksi album, Lee Soo Man memerintahkan Yoo Young Jin dan tim A&R aespa untuk mengubah lirik lagu comeback grup untuk memasukkan referensi ke "penanaman pohon" dan "kelestarian".
Meskipun tema ini tidak cocok dengan alur cerita metaverse aespa, Yoo Young Jin dan tim A&R berusaha memasukkan lirik seperti "hanya keberlanjutan" dan "turun hanya 1%".
Lee Sung Soo akhirnya memutuskan untuk membatalkan comeback aespa, karena lagu baru grup tersebut "hancur".
Baca Juga: Chanel Memperkenalkan Karakter Animasi Jennie Blackpink Untuk Iklan Terbaru Coco Crush
Anggota aespa bahkan meneteskan air mata setelah mendengar bahwa lagu baru mereka akan dihapus, menunda comeback girl grup tersebut.
Setelah semua fakta ini diungkapkan oleh co-CEO, banyak penggemar kini mengerti mengapa lagu-lagu artis SM menyertakan kata-kata dan konsep yang aneh.